Bondan Prakoso And Fade To Black - Kita Selamanya
eiyo... it's not the end, it's just beginning
titz:
ok... detak detik tirai mulai menutup panggung
tanda skenario... eyo... baru mulai diusung
lembaran kertas barupun terbuka
tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey)
memori crita cinta aku, dia dan kamu
santoz:
saat dia (dia) dia masuki alam pikiran
ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan
cinta masa sekolah yang pernah terjadi
dat was the moment a part of sweet memory
kita membumi, melangkah berdua
kita ciptakan hangat sebuah cerita
mulai dewasa, cemburu dan bungah
finally now, its our time to make a history
reff:
bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depan
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat... kita untuk slamanya!
satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat didalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan
lezz:
saat duka bersama, tawa bersama
berpacu dalam prestasi... (huh) hal yang biasa
satu persatu memori terekam
didalam api semangat yang tak mudah padam
kuyakin kau pasti sama dengan diriku
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan... kau tahu, kawan... kau tahu kan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan
back to reff:
bridge:
bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depan
tetap berpegang tangan dan saling berpelukan
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat...
back to reff:
Sabtu, 17 September 2011
Sabtu, 18 Juni 2011
semakin jauh kita memandang semua menjadi samar tidak jelas terlihat. seperti pesawat di angkasa yang terkadang terlihat seperti mainan anak kecil yang diterbangkan ke angkasa. sungguh aku kagum terutama terhadap orang-orang yang berani bermimpi seperti anak-anak pedalaman yang sebenarnya tidak pernah merasakan menjadi penumpang peasawat namun dengan bangganya dia mengatakan "saya ingin jadi pilot". pilot? bayangkan dia berani sekali mengatakan hal itu, sungguh aku terperanjat dari lamunan dan bangkit untuk melihat siapa yang sedang berbicara, mengapa demikian lantang hingga mampu membuatku terkaget-keget,dialah sang pemimpi.ternyata yang telah membuatku terperanjat adalah anak jalanan yang sedang pontang-panting mencari sesuap nasi dengan karung yang ia gendong di pundaknya. lantas aku menangis tersedu-sedan saat melihatnya, namun segera kuusap air mataku lalu kuberanikan diri tuk bertanya, "mengapa kau ingin jadi pilot?"tanyaku,
"karena aku anak pintar, uang yang kudapat ini akan kugunakan untuk sekolah sampaii tinggi",ucapnya bangga,kemudian temannya menyambung,
"iya, kami ingin seperti pak habibi,walaupun hidup kami serba kurang,tapi kami telah bertekad ingin jadi pilot",jawabnya tegas.
sungguh bukan main semangat yang terpatri dari kata-katanya itu mampu membuat aku sadar bahwa kesulitan bukanlah pembunuh kesuksesan, yang jadi pembunuhnya adalah rasa enggan untuk berbuat.
memang yang aku rasakan tak sakit sesakit mereka namun semua itu adalah kehendak Tuhan yang telah ada sejak manusia dalam kandungan.
"karena aku anak pintar, uang yang kudapat ini akan kugunakan untuk sekolah sampaii tinggi",ucapnya bangga,kemudian temannya menyambung,
"iya, kami ingin seperti pak habibi,walaupun hidup kami serba kurang,tapi kami telah bertekad ingin jadi pilot",jawabnya tegas.
sungguh bukan main semangat yang terpatri dari kata-katanya itu mampu membuat aku sadar bahwa kesulitan bukanlah pembunuh kesuksesan, yang jadi pembunuhnya adalah rasa enggan untuk berbuat.
memang yang aku rasakan tak sakit sesakit mereka namun semua itu adalah kehendak Tuhan yang telah ada sejak manusia dalam kandungan.
Langganan:
Postingan (Atom)