Sabtu, 18 Juni 2011

semakin jauh kita memandang semua menjadi samar tidak jelas terlihat. seperti pesawat di angkasa yang terkadang terlihat seperti mainan anak kecil yang diterbangkan ke angkasa. sungguh aku kagum terutama terhadap orang-orang yang berani bermimpi seperti anak-anak pedalaman yang sebenarnya tidak pernah merasakan menjadi penumpang peasawat namun dengan bangganya dia mengatakan "saya ingin jadi pilot". pilot? bayangkan dia berani sekali mengatakan hal itu, sungguh aku terperanjat dari lamunan dan bangkit untuk melihat siapa yang sedang berbicara, mengapa demikian lantang hingga mampu membuatku terkaget-keget,dialah sang pemimpi.ternyata yang telah membuatku terperanjat adalah anak jalanan yang sedang pontang-panting mencari sesuap nasi dengan karung yang ia gendong di pundaknya. lantas aku menangis tersedu-sedan saat melihatnya, namun segera kuusap air mataku lalu kuberanikan diri tuk bertanya, "mengapa kau ingin jadi pilot?"tanyaku,
"karena aku anak pintar, uang yang kudapat ini akan kugunakan untuk sekolah sampaii tinggi",ucapnya bangga,kemudian temannya menyambung,
"iya, kami ingin seperti pak habibi,walaupun hidup kami serba kurang,tapi kami telah bertekad ingin jadi pilot",jawabnya tegas.
sungguh bukan main semangat yang terpatri dari kata-katanya itu mampu membuat aku sadar bahwa kesulitan bukanlah pembunuh kesuksesan, yang jadi pembunuhnya adalah rasa enggan untuk berbuat.
memang yang aku rasakan tak sakit sesakit mereka namun semua itu adalah kehendak Tuhan yang telah ada sejak manusia dalam kandungan.